PENENTUAN FAKTOR ABIOTIK LINGKUNGAN TERESTRIAL (laporan praktikum)

Ini laporan praktikum yang sudah lama banget saya bikin sama temen2 saya. Alkisah, laporan ini menceritakan tentang berbagai macam teknik untuk analisis faktor abiotik yang sederhana. khususnya di darat (terestrial). Nah, dalam laporan ini juga menceritakan tentang analisis hubungan atau korelasi antar faktor abiotik yang teramati di lokasi pengambilan data. silakan di cekidoot...

ABSTRAK

Ekologi adalah kajian mengenai interaksi timbal balik individu, di antara dan di dalam populasi yang sama, atau diantara komunitas populasi yang berbeda-beda, dan berbagai faktor abiotik. Faktor-faktor abiotik dalam lingkungan makhluk hidup terdiri atas iklim mikro, faktor geografis, dan faktor edafis. Untuk mengukur parameter faktor abiotik lingkungan digunakan beberapa alat ukur untuk masing-masing komponen. Sedangkan metode pengolahan data yang dilakukan adalah pengumpulan data kelompok menjadi data kelas yang kemudian dianalisis dengan metode korelasi dengan menggunakan aplikasi komputer,yaitu software Minitab13. Pengolahan data yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui besarnya interaksi yang terjadi diantara komponen dalam faktor abiotik, berupa analisa statistika dan penyajian grafik yang memuat data-data hasil pegamatan. Hasil dari pengamatan yang telah dilakukan adalah diketahui bahwa terdapat korelasi yang menunjukkan adanya interaksi antara intensitas cahaya dengan kelembaban relatif, antara kecepatan angin dengan kelembaban relatif, dan antara ketinggian dengan temperatur.

Kata kunci : faktor abiotik, interaksi

Latar Belakang

Ekosistem terestrial meliputi komponen biotik dan abiotik, faktor-faktor abiotik ini secara garis besar dapat di bagi atas faktor fisika dan faktor kimia. Faktor fisika antara lain suhu, kadar air, porositas, dan tekstur tanah, sedangkan faktor kimia antara lain salinitas, PH, kadar organik tanah, dan unsur-unsur mineral tanah (Suin ,1997). Sifat fisika tanah merujuk pada perilaku mekanik termal, optik, koloidal, dan hidrologi tanah. Perilaku ini menghadirkan sejumlah parameter yang dapat diamati dan diukur. Sifat kimia tanah meliputi keasaman dan senyawa organik tanah. Keasaman bersumber dari sejumla senyawa. Air adalah sumber kecil ion H karena disosiasi molekul H2O lemah. Faktor abiotik lainnya adala iklim mikro (Notohadiprawiro, 1998). Iklim mikro adalah variasi iklim pada skala beberapa kilometer, meter atau bahkan centimeter, biasanya diukur dalam waktu yang terlalu pendek. Iklim mikro mempengaruhi bentuk permukaan yang meliputi ketinggian, vegetasi, warna tanah, topografi dan temperatur (Molles,2000). Adanya pepohonan mempengaruhi struktur tanah dan erosi, sehingga mempengaruhi pengadaan air dalam tanah. Tajuk pohon dan serasah mencegah jatuhnya air hujan langsung pada permukaan tanah sehingga mencegah erosi, sedangkan humus memperbesar daya serap tanah terhadap air (Soetrisno, 1988).

Untuk kelanjutan kehidupan dan menjamin kesejahteraannya, manusia tidak mungkin mengabaikan upaya mencegah degradasi bebagai fungsi tanah. Ekosistem terestrial merupakan komponen lingkungan hidup yang vital bagi makhluk hidup yang menghuninya.

Tujuan

Tujuan dilakukannya praktiku ini adalah agar praktikan mampu menggunakan teknik sederhana untuk mengukur beberapa faktor lingkungan yang termasuk iklim mikro, faktor geografis dan faktor edafis, serta praktikan dapat mempelajari interaksi diantara faktor abiotik yang diamati.


(untuk text yang lengkap (metodologi, dan pembahasan yang mencakup hasil pengamatan dan analisis serta tabel dan gambar) silakan download file .doc-nya dengan mengikuti link yang ada di bawah artikel ini)

Dari beberapa hasil yang didapatkan, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu dengan menggunakan teknik sederhana kita mampu mengukur beberapa factor lingkungan yang termasuk iklim mikro, faktor geografis dan faktor edafis. Intensitas cahaya dapat diukur dengan luxmeter. Temperatur udara dapat diukur dengan termometer sedangkan suhu tanah diukur dengan termometer tanah. Kelembapan relatif dapat diukur dengan psikrometer. Kecepatan angin diukur dengan anemometer. Curah hujan dapat diukur dengan bejana silinder. Dari praktikum ini dapat dperoleh korelasi yang kuat antara intensitas cahaya dengan kelembaban relatif; kecepatan angin dengan kelembapan relatif; dan temperatur dengan ketinggian. Faktor abiotik yang satu dengan yang lain ada yang memiliki keterkaitan sehingga kita perlu menjaga faktor abiotik agar tetap keseimbangan di alam dan melindungi organisme-organisme di ekosistem tersebut.


Untuk Download file, silakan KLIK SINI

Selamat belajar!!...


ingat, PIRACY IS A CRIME!!... :p


Tulisan Terkait



0 comments:

Post a Comment

New Category!!

Beberapa hal yang penting untuk diketahui para remaja pada saat mulai memasuki usia puber. KLIK!!

KAMU UPLOAD, DAPET DUIT!!! FILE HOSTING GRATISS!!