Celoteh Yang (Kurang) Penting Tentang Blogernas

Jujur saja, saya adalah blogger yang bisa dibilang masih eceg-eceg alias belum ada apa-apanya. Sebagai buktinya, banyak waktu yang saya habiskan dalam beberapa minggu ini untuk membenahi penampilan blog saya yang masih amburadul ga karuan. Mungkinkah saya termasuk orang yang hanya terpatok pada penampilan?? Hmmm, sebenarnya saya takut bahwa hal tersebut adalah benar adanya..

Saya menghabiskan waktu berhari-hari untuk menjelajahi dunia maya dengan harapan akan mendapat pencerahan dari para blogger senior tentang tips dan trik untuk mengubah tampilan blog yang “pasaran” menjadi lebih eye catcing. Saya terkadang sampai jenuh. Basik pendidikan saya memang tidak mempelajari tentang segala macam bahasa kode skrip yang menurut saya hanya bisa di baca oleh orang-orang berkemampuan super, yang bisa menerjemahkan bahasa “alien”.. Pencarian kode-kode pun dilakukan. Blogwalking setiap hari, mencari source code yang bisa dengan mudah untuk diaplikasikan ke template blog saya. Alhasil, tampilan blog yang diidam-idamkan pun tidak kunjung bisa dicapai (saya rasa anda sudah mengerti kenapa hal itu terjadi, berdasarkan penjelasan saya di atas).
Saya masih blogwalking. Terakhir waktu, saya terdampar di salan satu blog seorang MASTER (berdasar pengakuan beliau pada salah satu postingan yang ada di dalamnya). Sedikit banyak saya mendapatkan ilmu dan contekan untuk mengubah tampilan blog yang karena ketidaktahuan saya mengubah-ubahnya semakin lama membuat mual. Hehehehe….. blog tersebut adalah Blogernas. Dalang dari blog terebut tak lain dan tak bukan adalah Erianto Anas. Data terakhir yang saya dapatkan adalah bahwa beliau ini seorang pria. Pencarian identitas pun hanya berakhir sampai di situ saja, karena saya memang kurang begitu tertarik dengan biodata seseorang..hehehe…
Tapi yang sedari pertama saya perhatikan adalah cara penyampaian postingan, tata bahasa yang digunakan, dan penyampaian ide yang saya pikir memang benar-benar berasal dari dalam otaknya. Bukan ide yang baru menurut saya, bahkan terkadang saya pun pernah memikirkannya dan sebenarnya bisa melakukannya. Perbedaannya adalah, ada beberapa hal yang membuat kita jarang untuk mau mempublikasikannya, entah karena kita terlalu menganggap bahwa hal tersebut kurang begitu ”menjual” jika dipublikasikan, ato bahkan hal tersebut kita anggap terlalu remeh. Misalnya, beliau mem-post tutorial cara cropping foto pake Microsoft Office Picture Manager..Lhah, apa yang spesial?? Tapi yang membuat saya salut adalah kemampuan untuk mengundang orang dengan cara penulisan yang menarik, pemilihan kata untuk judul yang selalu menarik perhatian saya setiap saya mampir di blog beliau. Dan sudah barang tentu orang lain pun akan melakukan hal yang sama dengan saya... Tapi toh, saya pun akhirnya menyetujui bahwa kita nge-blog juga untuk orang lain, bukan untuk kita sendiri. Jadi tak ada salahnya sedikitpun jika kita mau untuk menularkan sedikit ilmu yang kita miliki pada orang lain (semoga apa yang dilakukan oleh blogernas pun demikian).
Cara pandang beliau dalam hal blogging juga saya rasa agak “menyimpang” dari umumnya blogger. Mencoba untuk mengutip beberapa kalimat:
“Hmm … pasti menarik ini kalau ditulis. Biar mereka sadar. Bila perlu ditampar. Kalau tidak, mereka akan terus terlena. Kontradiksi antara harapan dan apa yang mereka lakukan akan tetap berlangsung. Siapa yang akan memutus tradisi seperti itu kalau tidak ada yang menulisnya? Mungkin juga sudah ada yang punya niat. Tapi tidak berani untuk menuliskannya. Karena mereka takut. Takut apa ya? Apalagi kalau bukan karena takut banyak blogger yang tersinggung. Berarti mereka lebih dikuasai oleh naluri berteman dari pada keinginan menyebarkan ilmu, wawasan dan pengalaman. Ah … tradisi blogging macam apa itu. Saya tidak tertarik. Bukankah asyiknya bloging justru ketika terjadi ketegangan antara menyebarkan wawasan dengan gesekan persahabatan?. Yang mudah tersinggung itu biasanya yang tidak ingin maju. Alasan mereka sedikit-sedikit sopan santun. Moral. Akhlak. Ah… saya rasa mereka sok suci. Padahal semua itu cuma tameng. Tameng untuk menutupi rasa ketidakberdayaan. Dan lebih-lebih untuk menutupi kemalasan. Malas untuk berbenah. Malas untuk belajar lebih keras. Karena mereka sudah terbiasa manja dengan memulung pengunjung lewat blogwaking gaya kentut.”
(Blogernas - Belum Ada Ide? Tulis Seperti Ini!)
Hahaha....sungguh terlalu.....tapi selalu mengasyikkan untuk diikuti.....

Tulisan Terkait



2 comments:

Erianto Anas said...

Hahaha..!
Salut buat reviewmu mas Prapto. Bahasamu lancar mengalir. Makasi ya! Saya jadi senang nih.

* Selamat ya headernya sudah terpasang dengan pas. Bisa desain grafis juga kamu ternyata ya. Semoga blognya cepat berlembang mas!

Praptomowow said...

hahahaha....saya juga sebenernya agak2 ga sadar menulis apa di blog ini...dan ternyata ngalir sampe 1 page MS word..
ya udah, disudahi, ntar kalo panjang2 malah males bacanya....:p

Post a Comment

New Category!!

Beberapa hal yang penting untuk diketahui para remaja pada saat mulai memasuki usia puber. KLIK!!

KAMU UPLOAD, DAPET DUIT!!! FILE HOSTING GRATISS!!