Bahagialah Aku Karena Masih Punya Teman

Hari ini (5 HARI YANG LALU) adalah hari Jumat. Seperti hari Jumat yang lain, hari ini kulalui dengan beberapa kegiatan yang menurutku sendiri adalah kegiatan yang bisa dibilang monoton. Aku terbangun ketika matahari udah gak sabar lagi untuk lengser dari puncak siang. yeaahh, hampir setiap malam kulewati dengan menatap layar komputer yang butut ini. Komputer dengan spek rendah yang kadang-kadang membuat aku frustasi. Bagaimna tidak?? wong buat ngegame aja kadang susahnya tidak lumrah. Sudah beberapa hari aku selalu seperti itu. Mengabaikan segala prioritasku. Akupun heran kenapa aku jadi apatis dengan segala yang berkaitan dengan kepentinganku. sampai pada Kamis malam, aku mendapatkan sentakan yang agak keras, bukan menghantam tangan ataupun kakiku, tapi lebih ke hati nuraniku, sentakan yang cukup keras dari seorang teman. Teman baik...

Bersusah payah mengigatkanku untuk segera menyelesaikan tugas-tugasku....
"aku gak bakal capek ngingetin kamu, Mo.. It's for Yourself..."

Aku adalah (masih) mahasiswa di sebuah PTN di Malang, dan kalau mau jujur, seharusnya kalu akau mau, aku sudah lulus pada semester yang lalu, tapi apa daya, setan yang selalu menghuni setiap ruang kosong dalam pikiran manusia yang berlabelkan kemalasan, menguasaiku pada waktu itu... semua yang seharusnya dapat aku lakukan dengan mudah malah aku tinggalkan, mengerjakan segala sesuatu yang bukan menjadi prioritasku..

Mundur satu semester dari jadwal seharusnya. Ya, itulah yang sudah aku dapatkan. tapi apakah aku jera dengan itu??... Bisa dibilang iya, bisa dibilang tidak. Kemungkinan memang banyak sekali yang mempengaruhiku pada masa-masa belakangan ini. Keadaan perekonomian rumahtanggaku yang tidak begitu lancar, ditambah lagi bapak yang sudah sering sakit-sakitan membuat pikiranku menjadi terpecah-pecah menjadi banyak, walaupun tidak sebanyak pasir di pantai yang kalau memang aku paksakan seperti itu, akan jadi sangat mirip dengan lirik atau syair lagu cinta..

Sebagai orang yang punya pikiran normal, seharusnya aku justru mencambuki diriku sendiri dengan keadaan yang serba tidak menguntungkanku untuk membuatnya menjadi lebih baik, paling tidak untuk diriku sendiri. Tapi apa yang aku lakukan? Aku justru menghindarinya. Alamak.. Alangkah lucunya...

Aku tak mau dan tak boleh melucu seperti ini!!... karena aku bukan badut, Pelawak, ataupun Entis Sutisna!!...

thanks to: my beloved friends who never give up to support me in every possible situation


Tulisan Terkait



2 comments:

MorPhiNe said...

wahh,.. nginggung saya kamu kawan... >.<

praptomowow said...

bukan, bray...itu buat aku sendiri..tapi kalo kamu kesinggung ya saya minta traktir..hahahhaa

Post a Comment

New Category!!

Beberapa hal yang penting untuk diketahui para remaja pada saat mulai memasuki usia puber. KLIK!!

KAMU UPLOAD, DAPET DUIT!!! FILE HOSTING GRATISS!!