Kata kunci : Diversitas burung, metode garis transek
Diversitas burung merupakan salah satu sumber kekayaan alam yang mempunyai nilai cukup tinggi, baik dari segi ekonomis maupun ekologis. Karena diversitas dan mobilitasnya yang cukup tinggi maka spesies-spesies burung dalam suatu komunitas tidak mudah untuk diidentifikasi (Pasquier, 1997). Identifikasi diversitas burung diperlukan untuk mengetahui peranan spesies burung dalam suatu ekosistem.
Diversitas burung dalam suatu ekosistem dapat menggambarkan struktur vegetasi yang akan menentukan jenis pohon baik yang eksotik atau endemik. Keterangan dasar mengenai keberadaan jenis burung diperlukan untuk melakukan penelitian yang mendasar mengenai ukuran, struktur populasi dan habitat burung serta perubahan-perubahan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu (misalnya dalam 1 tahun). Oleh karena itu, studi mengenai analisis komunitas burung sangat penting untuk memahami struktur dan fungsi suatu ekosistem.
Cara Kerja
Praktikum ini diawali dengan pembekalan dari dosen pembimbing praktikum tentang cara penggunaan alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum. Alat-alat tersebut adalah teropong binokuler, hand tally counter, buku petunjuk tentang jenis-jenis burung. Pengamatan spesies burung dilakukan oleh enam kelompok pada masing-masing plot yang telah ditentukan di sekitar kawasan Universitas Brawijaya. Metode yang digunakan untuk pengamatan spesies burung ini adalah metode garis transek dan visualisasi. Panjang jalur transek pengamatan burung serta jarak antara pengamat berdiridengan burung berada diukur dengan menggunakan meteran. Spesies burung yang ditemukan selanjutnya diidentifikasi dengan mencocokkan pada buku identifikasi burung.
Selanjutnya data yang ada dikompilasi dengan kelompok lain, dan dianalisis menggunakan Microsoft excel, mencari kerapatan, frekuensi, kerapatan relatif, frekuensi relatif, INP dan HI (Indeks Diversitas)
Struktur komunitas burung di Universitas Brawijaya diamati dengan metode penjelajahan dan visualisasi. Hasil pengamatan di jalur transek seluas 560.000 m2 menunjukkan bahwa komunitas burung yang ditemukan terdiri dari 13 spesies. Spesies Paser montanus, Lonchura sp., dan Zosterops palpebrosus memiliki kerapatan yang cukup tinggi dibandingkan dengan yang lainnya. Menurut Strange (2001), ketiga jenis burung tersebut memiliki persebaran yang luas di Pulau Jawa. Luasnya persebaran ini ditunjukkan dengan nilai frekuensi yang sama dari ketiga jenis burung tersebut.
Paser montanus, Lonchura sp., dan Zosterops palpebrosus memiliki nilai INP yang tinggi dibandingkan dengan spesies lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga spesies burung tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar dalam struktur komunitasnya. Tingginya nilai INP pada Paser montanus disebabkan burung ini memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi sehingga banyak ditemukan hidup pada kisaran area yang cukup luas. Tingginya nilai INP pada Lonchura sp., dan Zosterops palpebrosus kemungkinan disebabkan jenis pohon yang terdapat di Universitas Brawijaya sesuai dengan kriteria habitat burung-burung tersebut.
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai Indeks Diversitas burung di Universitas Brawijaya adalah sebesar 2,61. Menurut Smith (1990), nilai diversitas suatu daerah akan baik jika berada pada nilai lebih dari dua. Hal ini menunjukkan diversitas burung yang ada di Universitas Brawijaya masih dapat dikatakan baik. KSB (2005) melaporkan pada tahun 2004-2005 terjadi penurunan jumlah dan spesies burung dari 14 ke 13. Meskipun secara perhitungan diversitas burung masih dikatakan baik tetapi, secara jumlah mengalami penurunan. Penurunan jumlah diversitas burung dapat disebabkan karena aktivitas kendaraan yang meningkat, penebangan pohon dan pembangunan gedung-gedung baru serta homogenitas dari pohon. Keberadaan pohon endemik dan eksotik di lingkungan Brawijaya tidak begitu berpengaruh terhadap penurunan jumlah burung, karena beberapa pohon eksotik memiliki kriteria yang sesuai bagi kehidupan burung. Kesadaran akan konservasi burung harus terus dilakukan untuk mencegah adanya kepunahan dan menjadikan Universitas Brawijaya sebagai tempat yang aman bagi burung-burung terutama burung lokal.
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai laporan praktikum ini, silakan ikuti link berikut ini untuk mendownload file .doc-nya
DOWNLOAD FILE
0 comments:
Post a Comment